Foto : Tokoh masyarakat nelayan Sungailiat, Albar (54) bersama para nelayan Sungailiat menyatakan dukungan kepada PT Timah Tbk. (TJI)
TJI,BANGKABELITUNG – Sampai saat ini masyarakat nelayan Sungaiiat, Kabupaten Bangka masihlah berharap agar kawasan alur muara Jelitik segera kembali normal, hingga tak lagi terdengar keluhan atau pun jjeritan hati para nelayan setempat lantaran kondisi alur muara sampai saat ini masih mengalami pendangkalan, bahkan semakin parah.
Bahkan baru-baru ini tersiar kabar jika di kawasan alur muara Jelitik, Sungailiat nanti akan dilakukan aktifitas penambangan timah oleh pihak PT Timah Tbk melalui perusahaan mitranya.
Rencana kegiatan PT Timah ini pun sempat menyita perhatian masyarakat nelayan Sungailiat dan sekitarnya hingga muncul kelompok masyarakat yang pro dan kontra.
Meski begitu, para aktivis asal Forum Masyarakat Nelayan Pesisir & Sekitarnya (Formanpis) Kabupaten Bangka termasuk sejumlah nelayan Sungailiat lainnya justru mendukung rencana kegiatan PT Timah tersebut.
Seperti halnya diungkapkan salah seorang tokoh masyarakat nelayan Sungailiat, Albar (56) termasuk sejumlah nelayan Sungailiat lainnya. Namun begitu ditegaskan Albar jika memang PT Timah berencana atau berniat melakukan kegiatan pertambangan timah di kawasan alur muara Jelitik Sungailiat hendaknya menurutnya mengutamakan kegiatan pendalaman alur muara setempat.
“Apalagi di kawasan alur muara Jelitik dan sekitarnya terdapat IUP milik PT Timah, hanya saja utamakan kegiatan pendalaman alur muara setempat,” kata Albar saat ditemui di lokasi Pelabuhan Perikanan Sungailiat, Rabu (26/2/2025) pagi.
Hal senada diungkapkan oleh ketua Formanpis Bangka, Heri Ramadhani (48) saat dutemui di lokasi yang sama.
“Kalau memang nanti ada kekayaan alam ya silahkan saja ambil tapi utamakan dulu pengerukan alur muara Jelitik ini. Jangan ditunda-tunda segera lakukan, ” ucap Heri.
Namun Heri mengaku miris terkait kabar yang menyebutkan jika pihak Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP) diduga menolak usulan rencana kegiatan penambangan timah oleh pihak PT Timah Tbk di lokasi alur muara Jelitik, Sungailiat.
“Semestinya pihak KKP termasuk PPN Sungailiat mendukung. Ini kan menyangkut masalah kepentingan publik khususnya maayarakat nelayan Sungailiat,” singgung Heri.
* HNSI Babel Surati KKP Hingga Tembusan Ke Presiden Prabowo
Terkait persoalan alur muara Jelitik atau kolam Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat ini turut menjadi perhatian pihak HNSI Babel (pimpinan Ridwan). Bahkan dikabarkan pihak HNSI Babel telah menyurati pihak Kementerian Kelautan & Perikanan (KKP) dan ditembuskan langsung ke Presiden RI (Prabowo Subianto) terkait persoalannya dan solusi keluar masuk PPN Sungailuat atau alur keluar masuk muara Jelitik, Sungailiat.
Surat tersebut nomor: B.570/DJPT.4/KP.210/II/2025, tertanggal 22 Februari 2025 sebagai upaya percepatan untuk mengatasi permasalahan alur pelayaran masuk muara PPN Sungailiat kepada KKP yang ditembuskan ke Presiden Prabowo yang ternyata menjadi kewenangan penuh Pemerintah Pusat yakni pihak KKP.
“Kami HNSI perlu segera menemui bapak Menteri KKP dan Ditjen Perikanan Tangkap guna menyampaikan solusi yang mana secara aturan menjadi kewenangan Pemerintah Pusat melalui KKP”l, ” ungkap Ridwan dalam siaran pers disampaikanya kepada tim media ini.
Ridwan pun sempat menyinggung terkait rencana pihak PT Timah Tbk melakukan penambangan di kawasan alur muara Jelitik, Sungailiat, hanya saja diharapkannya jika nanti kegiatan tersebut berjalan mesti dilakukan dengan teknis yang baik.
“Namun perlu kami sampaikan bahwa kegiatan Normalisasi/ Pendalaman Alur muara Jelitik oleh PT Timah perlu dilakukan dengan teknis yang baik terutama untuk dumping area material hasil Normalisasi tersebut,” harap Ridwan. (TJI/tim)