Dirut PT Timah Bungkam-Polisi Selidiki Kasus Tewasnya Pekerja Tambang Timah

Foto : Ilustrasi Polisi Indonesia.(net)

TJI, BANGKABELITUNG – Pihak Polres Bangka saat ini dikabarkan sedang melakukan pengusutan terkait peristiwa tewasnya seorang pekerja tambang biji timah, Ad warga pendatang asal Sumatera Selatan, Selasa (8/10/2024) pagi pasca kecelakaan tambang di perairan Air Kantung atau sekitar kawasan kampus Politeknik Manufaktur (Polman) Bangka Belitung, Kota Sungailiat, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Sabtu (5/10/2024)

Informasi yang berhasil dihimpun tim media ini di lapangan serta keterangan sejumlah sumber menyebutkan jika penyidik Gakkum Sat Polair Polres Bangka, Rabu (9/10/2024) dikabarkan telah memanggil dan memeriksa seorang pejabat PT Timah, Rendra selaku Kabid Tambang Laut.
Ji
Pemanggilan pejabat PT Timah tersebut (Rendra) terkait kejadian kecelakaan tambang timah menggunakan sarana ponton isap produksi (PIP) jenis tower hingga seorang pekerja tewas lantaran diduga lalainya pengawasan hingga seorang pekerja (Ad) tewas gegara terlilit tali gelindong mesin Gear Box.

Tak cuma itu, kabar terkini pun berhasil diperoleh jejaring tim media ini (RMN) menyebutkan pula jika penyidik Gakkum Sat Polair Polres Bangka, Kamis (10/10/2024) berencana akan memanggil dan kembali akan memeriksa seorang staf pengawas tambang (wastam) PT Timah wilayah perairan Sungailiat, Johan terkait kasus serupa.

“Infonya besok (Kamis 10/10/2024 — red) giliran pak Johan wastam PIP PT Timah diperiksa Polres Bangka,” sebut sumber yang enggan disebutkan identitas dirinya kepada tim RMN, Rabu (9/10/2024) malam di Sungailiat.

Foto : Kondisi fisik ponton (PIP) diduga binaan CV Pelangi Berkah dinilai tak layak beroperasi dikarenakan tak memenuhi standar K3. (ist)

Terkait kabar tersebut tim RMN mencoba mengkonfirmasi langsung Kapolres Bangka, AKBP Toni Sarjaka melalui pesan Whats App (WA), Rabu (9/10/2024) malam namun sayangnya belum ada jawaban. Hal serupa saat tim mencoba menghubungi Kasat Polair Polres Bangka, Iptu Arief Fabbilah melalui pesan WA di waktu yang sama namun serupa tak ada jawaban dari yang bersangkutan.

Begitu pula pihak manajemen PT Timah belumlah memberikan keterangan resmi terkait peristiwa seorang pekerja tambang (Ad) mengalami musibah kecelakaan tambang, Sabtu (5/10/2024) siang hingga tak disangka pasca 3 hari kejadian pekerja malang ini pun tewas saat masih menjalani perawatan di rumah sakit buntut dari kejadian gegara terlilit tali gelindong mesin Gear Box saat sedang bekerja di atas ponton (PIP), Sabtu (5/10/2024) siang.

Meski begitu tim RMN pun sejauh ini masih mengupayakan konfirmasi ke pihak PT Timah terkait kejadian kecelakaan tambang di perairan Sungailiat hingga mengakibatkan seorang pekerja tambang (Ad) tewas.

Foto : Tali gelondong mesin Gear Box inilah diduga melilit bagian tubuh pekerja tambang saat kejadian Sabtu (5/10/2024) lalu lantaran bagian mesin tak ditutupi oleh benda penutup. (ist)

Kasus kecelakaan tambang di perairan Air Kantung Sungailiat kini menuai sorotan para pengamat pertambangan timah, bahkan rumor miring pun sempat beredar di kalangan masyarakat penambang menyebutkan peristiwa tragis ini mengakibatkan seorang pekerja tambang (Ad) tewas akibat pihak manajemen CV Pelangi Berkah (mitra PT Timah) termasuk Jimmy selaku Penanggung Jawab Operasional (PJO) CV Pelangi Berkah dan petugas wastam PIP PT Timah (Johan) diduga lalai dan mengabaikan sistem pola kerja K3 (Kemanan & Keselamatan Kerja).

Tim RMN sebelumnya atau pasca kejadian sempat mencoba melakukan penelusuran mendalam (in dept investigation) ke lapangan termasuk menggali informasi serta keterangan dari sejumlah narasumber, akhirnya terungkap fakta jika kondisi satu unit ponton (PIP) tempat korban (Ad) bekerja terlihat pada bagian mesin Gear Box tak ditutup benda pengaman apapun.

Foto : Korban (Ad) pekerja tambang menghembuskan nafas terakhir saat masih menjalani perawatan di RSUD Sungailiat. (ist)

Kondisi ini pun jelas sangat berisiko tinggi bagi para pekerja tambang yang berada di atas ponton tersebut hingga dikhawatirkan menjadi ancaman bagi pekerja tambang lantaran akan terlilit tali gelindong mesin Gear Box dan bisa merenggut nyawa pekerja itu sendiri saat sedang bekerja.

*Dirut PT Timah ‘Bungkam’ Ditanya Perihal Sanksi Jika Mitra Terbukti Langgar Aturan

Selain itu, kondisi keseluruhan fisik ponton tempat korban (Ad) bekerja dan beroperasi diduga di bawah naungan CV Pelangi Berkah itu dibuat tak memenuhi kelayakan atau tak sesuai standar (spek) K3. Kondisi ini diduga sebagai bagian dari salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan tambang hingga merenggut nyawa seorang pekerja tambang (Ad).

Foto : Peti jenazah Ad pekerja tambang diangkut menggunakan perahu kayu nelayan guna dibawa ke rumah duka di Palembang, Sumatera Selatan. (ist)

Meski begitu tim RMN pun berhasil menggali informasi lainya terkait kepemilikan unit ponton (PIP) tempat korban (Ad) bekerja itu milik seorang pengusaha tambang timah, yakni Alex. Ponton tersebut diduga baru bergabung sebagai ponton binaan dari CV Pelangi Berkah, dan Afui warga Belinyu disebut-sebut sebagai pemilik perusahaan ini (CV Pelangi Berkah).
,
Sebelumnya ponton tersebut dikabarkan sempat tergabung dalam ponton binaan perusahaan mitra PT Timah lainnya yakni CV Tb, namun belum diketahui pasti bagaimana kronologis ponton tempat korban (Ad) bekerja itu bisa bergabung melakukan aktivitas tambang biji timah di lokasi perairan Air Kantung, padahal sebelumnya diketahui ponton tersebut sempat beroperasi di wilayah perairan pulau Tengkorak, Sungailiat.

Jika kasus kecelakaan tambang ini memang menjadi konsen penegakan hukum oleh pihak kepolisian di daerah (Polres Bangka), tentunya akan terungkap apa faktor penyebab terjadinya kecelakaan tambang dan tak menutup kemungkinan sejumlah pihak-pihak termasuk karyawan maupun pejabat terkait PT Timah lainnya bakal menjalani pemeriksaan hingga nanti terungkap siapa pihak yang harus bertanggung jawab dalam kasus ini atau sebaliknya pemeriksaan hanya sekedar ‘jargon’ penegakan hukum.

Terkait kejadian kecelakaan tambang ini pun tim RMN sempat mencoba mengkonfirmasi langsung Direktur Utana (Dirut) PT Timah, Ahmad Dany Viral melalui pesan singkat (WA), Rabu (9/10/2024) sore termasuk soal tanggapanya jika dalam kasus ini terungkap bahwa salah satu faktor penyebab kecelakaan tambang hingga berujung seorang pekerja tambang (Ad) tewas dikarenakan kelalaian manajemen perusahaan mitra PT Timah, dan apakah sanksi jika perusahaan mitra (CV Pelangi Berkah) terungkap langgar aturan?.

Sayangnya hingga menjelang tengah malam belum ada respon atau jawaban dari pimpinan tertinggi salah satu anak perusahaan BUMN ini. Begitu pula Afui sempat dihubungi melalui pesan WA, Rabu (9/10/2024) malam namun tak ada jawaban dari yang bersangkutan hingga berita ini pun ditayang. (RMN/TJI team)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *