Foto : Gedung tempat hiburan malam Home Base tampak dari depan. (TJI)
TJI,BANGKABELITUNG – Sebagai pelaku atau pengelola tempat hiburan malam (THM) tentunya haruslah memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar sebagaimana THM tersebut berada selain dituntut mengantongi perijinan lengkap terkait usaha yang dijalankan.
Terlebih lagi jika keberadaan THM tersebut cukup dekat dengan lingkungan warga sekitar tentunya pihak pengelola pun lebih ekstra dalam bersosialissi dengan warga sekitar guna menyerap aspirasi warga setempat.
Namun apa yang terjadi dengan THM bernama Home Base berlokasi di kawasan jalan Soekarno-Hatta atau tepatnya di lingkungan Kelurahan Dul, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah.
Foto : Akiong (68). (TJI)
THM (Home Base) ini menuai protes dari sejumlah warga lingkungan setempat. Hal ini gegara suara musik berasal dari THM ini diduga terlalu keras hingga dianggap mengganggu kenyamanan sejumlah warga yang tinggal cukup dekat dengan Home Base.
Seperti halnya pengakuan dari seorang warga yang menetap cukup dengan Home Base atau bersebelahan dengan gedung Home Base, Akiong (68). Saat ditemui tim media ini, Sabtu (8/2/2025) sore. Akiong mengaku jika dirinya termasuk keluarganya merasa sangat terusik dengan suara musik yang berasal dari THM ‘Home Base’.
“Suara musiknya terdengar sangat keras. Hampir tiap malam kami merasa terusik dengan suara keras musik dari tempat itu (Home Base — red), ” ungkap Akiong seraya menunjukan tangannya ke arah gedung Home Base bersebelahan dengan tempat tinggalnya atau berbatasan dengan dinding pagar gedung Home Base.
Foto : Gedung Home Basel letaknya bersebelahan dengan kediaman Akiong atau cuma berjarak sekitar 8 meter. (TJI)
Tak cuma itu, akibat dampak dari suara musik yang keras berasal dari THM Home Base ini pun dianggap sangat menggangu ia dan keluarganya saat hendak tidur malam.
“Biasanya jam-jam 1 malam hingga jam 3 pagi suara musik sangat keras terdengar oleh kami sekeluarga. Kalau terus begini kami sangat menggangu waktu istirahat kami selaku warga di sini, ” sesalnya.
Meski begitu keluhan ini pun diakuinya sempat disampaikan ke pihak manajemen Home Base, bahkan dirinya mengaku sudah lebih dari 2 kali mendatangi gedung Home Base guna menemui pihak manajemen.
“Akhirnya pihak manajemen tempat itu (Home Base — red) datang ke rumah saya ini. Kata manajer itu kalau masih terdengar suara keras mereka minta sampaikan lagi keluhan ini, ” terang Akiong.
Tak cuma Akiong yang protes sekaligus mengeluhkan soal kebisingan suara musik berasal dari THM Home Base lantaran suara musik terdengar sangat keras hingga dianggap sangat mengganggu kenyamanan.
Namun informasi lainnya berhasil dihimpun oleh tim media ini di lapangan pun menyebutkan pula selain Akiong, ada pula warga lainnya dikabarkan sempat mendatangi THM Home Base dalam waktu yang berbeda. Kedatangan warga itu pun tak lain guna menyampaikan protes dan keluhan terhadap polisi suara musik yang dianggap sangat mengganggu.
Sementara itu Lurah Dul, Hendra mengaku dirinya sama sekali belumlah menerima laporan dari warga terkait keluhan suara musik berasal dari Home Base dianggap mengganggu ketentraman warga yang berdekatan dengan lokasi THM ini.
“Terima kasih atas informasinya, dan saya sendiri belumlah mendapat laporan dari warga. Nah mengenai keluhan warga itu segera kami tindak lanjuti,” kata Hendra saat dihubungi melalui nomor ponselnya, Sabtu (8/2/2025) sore.
Terkait keluhan dan protes waega soal dampak suara musik terdengar keras berasal dari Home Base, tim media ini mencoba mengkonfirmasi pihak manajemen Home Base, Anggun.
Anggun mengaku jika pihaknya senantiasa peduli terhadap lingkungan. Bahkan menurut ia pihaknya senantiasa menjaga kebisingan suara musik.
“Karena selama ini kita selalu menjaga kebisingan suara. Sekali lagi terimakasih info nya pak, akan segera kita tindak lanjuti. Mulai malam ini akan kita kontrol kembali untuk volume nya, ” jawab Anggun dalam pesan Whatsapp (WA), diterima Sabtu (8/2/2025) sore. (TJI/team)
