Foto : Tangkapan layar video kejadian keributan warga di Tanjung Berikat, Beriga yang dianggap oleh akun FB Jok Bangka dan Brama Ops. (FB)
TJI,BANGKABELITUNG – Kamis (24/10/2024) siang sejumlah warga di lingkungan Dusun Tanjung Berikat, Desa Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah digegerkan dengan kejadian dugaan tindak pengusiran terhadap warga setempat oleh sekelompok oknum warga.
Tak cuma itu, bahkan di hari yang sama dikabarkan 3 (tiga) tempat kediaman warga di lingkungan Tanjung Berikat, Beriga, Kamis (24/10/2024) siang diduga sempat terjadi tindak intimidasi terhadap warga setempat termasuk tindak penjarahan barang milik warga dilakukan tak lain oleh sekelompok oknum warga.
Kejadian membuat geger sejumlah warga di lingkungan Dusun Tanjung Berikat, Beriga dibenarkan pula Ajit (55) yang mengaku asal warga Beriga kepada tim jejaring RMN. Menurut Ajit, informasi mengenai kejadian tersebut diterimanya usai mendapat kabar dari keluarganya yang menetap di lingkungan dusun setempat.
‘Saya dapat dari keluarga di sana (Tanjung Berikat — red), kejadian tindak intimidasi serta pengusiran terhadap keluarga saya terjadi Kamis 24 Oktober 2024 sekitar pukul 09.00 WIB. Dapat kabar seperti itu saya sendiri sempat terkejut,” kata Ajit saat menghubungi tim RMN melalui sambungan nomor ponselnya, Kamis (24/10/2024) malam
Lanjut Ajit, saat kejadian kediaman Sahar merupakan keluarganya tiba-tiba didatangi sekelompok oknum warga setempat. Oknum warga itu langsung masuk ke dalam rumah, sedangkan Sahar tak ada di rumah, namun saat itu istri yang ada di rumah pun terkejut ketika menyaksikan sekelompok oknum warga langsung mendatangi kediamannya diduga hendak mengintimidasi lantaran Sahar diketahui warga yang pro tambang.
Tak cuma kediaman Sahar, kediaman Eko dan Danil pun juga sempat didatangi sekelompok oknum warga. Dalam kejadian siang itu menurut Ajit sekelompok oknum warga diduga sempat melakukan tindak kejahatan diduga nekat melakukan penjarahan barang milik Danil berupa mesin tempel perahu.
“Informasinya seperti itu, jadi selain terjadinya dugaan intimidasi di waktu sama sempat terjadi tindak pelanggaran penjarahan barang milik warga (Dani — red) berupa mesin tempel perahu,” terang Ajit.
Lebih menghebohkan kata Ajit, di hari yang sama pula atau siangnya, di lingkungan Dusun Tanjung Berikat diduga spat terjadi tindak pengusiran terhadap sejumlah warga diduga dilakukan oleh kelompok oknum warga yang sama. kejadian ini pun diakui Ajit sempat pula menimpah keluarga yakni Sahar dan keluarganya. Akibat kejadian tersebut kini Sahar dan keluarganya terpaksa kabur keluar dari kampung Tanjung Berikat.
“Sahar keluarga saya kini ngungsi dulu di kampung lain demi melindungi diri dari kejadian di kampung Berikat,” terang Ajit.
Meski begitu kejadian tersebut menurut Ajit sudah dilaporkan ke pihak berwajib (Polsek Lubuk) termasuk Polres Bangka Tengah. Namun keluarganya justru menyangsikan langkah penegakan hukum di wilayah setempat lantaran diketahui pihak kepolisian hingga hari ini diduga belumlah melalukan tindakan pasca pelaporan kejadian di lingkungan Dusun Tanjung Berikat, Beriga, Kamis (24/10/2024) siang.
Kondisi ini pun justru sangat dicemaskan oleh warga dusun lainnya di wilayah Desa Beriga jika pihak aparat penegak hukum di daerah tak segera menindaklanjuti laporan warga.
“Kami khawatir nantinya masalah ini makin memanas dan jangan sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan kita semua,” harap Ajit.
Sekedar diketahui, kejadian dugaan tindak intimidasi termasuk pengusiran sejumlah warga di lingkungan Dusun Tanjung Berikat, Beriga disebut-sebut Buntuk dari polemik warga yang pro kontra terhadap rencana kegiatan penambangan biji timah di perairan Beriga. Kejadian tersebut berhembus kabar jika tindakan intimidasi termasuk pengusiran diduga dilakukan oleh sekelompok oknum warga yang kontra tambang.
Peristiwa ini pun viral di media sosial (medsos), bahkan akun Facebook dengan nama Brama Ops dan Jok.Bangka. Kedua akun ini mengupload video kejadian dugaan pengusiran warga di Dusun Tanjung Berikat, Kamis (24/10/2024) siang.
Selain itu informasi lainnya berhasil dihimpun tim jejaring RMN di lapangan menyebutkan jika tiga keluarga yang diduga diusir yakni Sahar, Kamto dan Danil. Sedangkan kelompok oknum warga diduga atau disebut-sebut sebagai oknum pelaku pengusiran terungkap sedikitnya 8 orang antara lain masing-maasing berinisial Do, Ja, An, Ev, Lag, Du, Riy dan Ant.
Sejauh ini tim jejaring RMN masih mengupayakan konfirmasi ke Kades Beriga, A Gani termasuk pihak kepolisian di daerah setempat terkait kejadian yang membuat geger warga di lingkungan Dusun Tanjung Berikat, Beriga tersebut.
(RMN/TJI team)