Pendalaman Alur Muara Nelayan Merasa ‘Diprank’ Desak Dirut PT Timah Turun Ke Lokasi

Foto : Alur baru muara Jelitik, Sungailiat yang dikerjakan PT Timah Tbk. Namun kondisi pekerjaan pembuatan alur baru muara ini tumpukan gundukan pasir ini justru rentan tergerus ke dalam air. (TJI)


TJI,BANGKABELITUNG – Sejumlah masyarakat nelayan pesisir Kota Sungailiat, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kembali kecewa.

Pasalnya, aktifitas normalisasi pendalaman alur muara Jelitik, Sungailiat dikerjakan oleh PT Timah Tbk dinilai tak maksimal meski diketahui tak saja pengerukan alur muara melainkan pekerjaan membuka alur baru di sebelah alur utama muara Jelitik.

Kegiatan dilakukan PT Timah Tbk saat ini di lokasi alur muara Jelitik justru menuai sorotan tokoh masyarakat nelayan Sungailiat, Albar (55).

Bahkan Albar merasa heran dan bingung lantaran pekerjaan pembuatan alur baru untuk kepentingan keluar masuk perahu atau kapal nelayan menggunakan 2 unit alat berat (exchavator) justru kini terhenti tanpa diketahui sebab-musababnya.

“Bisa kita cek di lapangan pekerjaan pembuatan alur baru itu dan sekarang tidak kelihatan lagi kegiatan pekerjaan di lokasi itu. Lantas bagaimana dengan nasib kami sebagai nelayan ini?,” sebut Albar didampingi ketua Forum Masyarakat Nelayan & Pesisir Sungailiat (FORMANPIS) Kabupaten Bangka, Heri Ramadani kepada tim media, Minggu (3/8/2025) di Sungailiat.


*Aktifitas Tambang Dekat Alur Bibir Muara Jelitik Tuai Sorotan

Menurutnya, dalam pekerjaan pembuatan alur baru di lokasi muara setempat yakni melalui perusahaan mitra PT Timah Tbk. Perusahaan mitra PT Tbk diketahuinya tak lain perusahaan (CV) telah mendapat ijin melakukan aktifitas penambangan timah dalam ijin usaha penambangan (IUP) PT Timah Tbk di perairan Jelitik, Sungailiat.

Namun sangat disayangkanya justru perusahaan mitra PT Timah Tbk ini menjalankan aktifitas tambang timah dianggapnya cukup dekat dari alur bibir muara Jelitik sehingga dikhawatirkanya akan berdampak terhadap kondisi sepadan alur muara setempat akan terus mengalami pendangkalan.

“Kalau seperti ini kondisinya logikanya tidak bakal tuntas kegiatan pendalaman alur muara Jelitik Sungailiat ini. Kami minta pak Dirut PT Timah turun ke lokasi biar tahu kondisi di lapangan,” singgung Albar.

Persoalan pekerjaan pembuatan alur muara Jelitik ini pun mendapat sorotan pula dari seorang nelayan Sungailiat lainnya, Supriadi (48). Bahkan dirinya menganggap pihak PT Timah Tbk telah ‘mem-prank’ masyarakat Sungailiat.

“Ya kami nelayan merasa diprank oleh PT Timah kalau begini caranya,” sesal nelayan ini.

Pantauan tim media ini di lapangan, Minggu (3/8/2025) pagi sekitar pukul 10.00 WIB di lokasi alur muara Jelitik, Sungailiat saat itu tak terlihat ada kegiatan pekerjaan pembuatan alur baru. Bahkan 2 unit exachavator beberapa waktu sempat terlihat di lokasi kini tak berada di lokasi.

Terkait persoalan alur muara ini, Gubernur Babel Hidayat Arsani beberapa waktu lalu, Senin (5/5/2025) sempat melakukan peninjauan ke lokasi alur muara Jelitik Sungailiat bersama pejabat dari berbagai unsur Forkopimda Provinsi Babel hingga Kabupaten Bangka.

Hidayat berjanji dirinya akan mencari solusi menyelesaikan permasalahan pendangkalan alur muara Jelitik dengan melibatkan pihak-pihak terkait termasuk PT Timah Tbk. Bahkan Gubernur Babel ini menyerahkan sepenuhnya pekerjaan normalisasi alur muara Jelitik kepada PT Timah Tbk.

Sejauh ini tim media masih mengupayakan konfirmasi ke pihak PT Timah Tbk terkait pekerjaan normalisasi alur muara Jelitik, Sungailiat saat ini terhenti hingga menuai sorotan masyarakat nelayan pesisir Sungailiat, Bangka. (RMN/TJI/tim)



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *