Tambang Ilegal Perairan Jelitik-Rambak Kembali Menggeliat Hingga Renggut Nyawa Warga Parit Padang

Foto : Puluhan unit ponton tambang girbox beroperasi secara ilegal di sepadan pantai Jelitik-Rambak, Sungailiat. (ist)

TJI,BANGKABELITUNG – Terhitung hampir tiga pekan aktivitas tambang timah ilegal menggunakan sarana ponton rajuk girbox makin menggila merusak lingkungan kawasan sepadan pantai Jelitik-Rambak, Kota Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kep Bangka Belitung.

Padahal aktifitas tambang ilegal di kawasan perairan setempat kerap ditertibkan pihak aparat kepolisian di daerah, namun kini kembali beroperasi. Keberadaan atau lokasi kegiatan tambang ilegal ini tepatnya cukup dekat dengan sepadan bibir pantai Jelitik-Rambak atau di sekitar belakang tempat usaha tambak udang CV Rela Sejahtera area kawasan industri Jelitik, Sungailiat.

Para pelaku tambang ilegal di lokasi setempat terkesan tak tersentuh hukum ‘Untouchtable’ hingga puluhan unit ponton tambang liat pun terlihat leluasa beroperasi. Mirisnya lagi, tambang liar beroperasi di kawasan sepadan pantai setempat bisa leluasa bekerja lantaran para pelaku tambang diduga berkoordinasi dengan oknum aparat intansi terkait.

Tak cuma itu, aktifitas tambang ilegal di lokasi ini pun ikut dikabarkan menyeret segelintir nama oknum pengurus asal organisasi nelayan di Kabupaten Bangka. Sangat disayangkan bila segelintir oknum pengurus organisasi nelayan tersebut mendukung aktifitas tambang ilegal.

“Ade oknum pengurus organisasi nelayan yang koordinir juga tambang ilegal di lokasi itu,” ucap sumber kepada tim media ini Rabu (16/7/2025) di Sungailiat namun sumber ini enggan disebutkan identitas dirinya.

Informasi dihimpun tim media ini di lapangan serta narasumber lainnya menyebutkan jika hasil dari tambang ilegal di lokasi setempat ditampung oleh kolektor timah ilegal berinisial Srj. Pasir timah basah ilegal itu dibeli dengan harga Rp 160 ribu perkilo gram.

Menggeliatnya aktivitas tambang ilegal di kawasan sepadan pantai Jelitik-Rambak Sungailiat ini tersiar kabar memperihatinkan jika seorang pekerja tambang ilegal di lokasi ini, Dadang (55) warga gang Damai Lingkungan Parit Padang, Kota Sungailiat Bangka dikabarkan tewas saat sedang bekerja.

Informasi yang diperoleh dari jaringan tim media ini di lapangan menyebutkan kejadian tewasnya Dadang (almarhum), Senin (14/7/2025) sekitar pukul 09.30 WIB. Saat itu korban (Dadang) diketahui dalam kondisi sedang menyelam ke dasar laut dengan maksud ingin memperbaiki pipa rajuk berada di dalam laut.

Namun tanpa diduga para pekerja tambang lainnya, saat itu Dadang justru tak muncul ke permukaan air hingga berlangsung cukup lama. Tak ayal, jasad korban (Dadang) pun akhirnya ditemukan rekannya dalam kondisi sudah tak bernyawa lagi.

“Kondisinya saat kejadian itu sedang menyelam dalam laut namun takdir tak bisa dielakan. Kondisi tubuh korban (Dadang — red) tertimbun tanah dasar laut,” ucap sumber kepada tim media ini, Kamis (17/6/2025).

Usai jasad korban (Dadang) berhasil ditemukan, akhirnya siang itu juga langsung dibawa ke rumah duka di lingkungan Parit Padang Sungailiat. Kemudian jasad korban pun usai dimandikan siang itu langsung dimakamkan.

Menurut tim jejaring media ini, korban (Dadang) diketahui meninggalkan 4 orang anak. Satu diantaranya bernama Imam (27) membenarkan perihal ayah kandungnya (Dadang) baru-baru ini mengalami musibah kecelakaan saat sedang bekerja tambang timah di perairan Jelitik-Rambak Sungailiat.

“Iya korban (alm Dadang – red) adalah bapak saya. Kejadiannya baru-baru ini saat sedang bekerja tambang di perairan Jelitik-Rambak,” ucap Imam saat dijumpai jejaring tim media ini, Kamis (17/7/2025) malam di rumah duka.

Imam mengaku pasca kejadian musibah hingga tak disangkanya merenggut nyawa orang tersayang (Dadang) namun bos pemilik ponton tambang tersebut (Abun) turut membantu biaya untuk keluarganya termasuk biaya untuk kepentingan pemakaman almarhum Dadang.

Mirisnya, kejadian tewasnya seorang pekerja tambang ilegal (Dadang) warga Parit Padang di lokasi sepadan pantai Jelitik-Rambak, Sungailiat belum lama ini terkesan ditutupi bahkan peristiwa tragis ini nyaris tak diketahui publik.

Terkait aktivas tambang ilegal di lokasi ini termasuk kejadian kecelakaan tambang hingga merenggut nyawa seorang pekerja tambang, Dadang (alm) tim media masih mengupayakan konfirmasi ke Kapolres Bangka. (RMN/TJI/tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *