TJI,BANGKABELITUNG – Tim No Mercy dari Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) berhasil meraih juara 1 dalam kategori Survilance pada ajang bergengsi Etam Ship Competition yang digelar oleh Institut Teknologi Kalimantan (ITK) pada 2-6 September 2024.
Kompetisi ini berlangsung di kawasan Wisata Bamboe Wanadesa dan diikuti oleh delapan perguruan tinggi dari berbagai wilayah Indonesia.
Sebagai ajang kompetisi teknik perkapalan, Etam Ship Competition menjadi wadah bagi mahasiswa teknik dari seluruh penjuru Indonesia untuk mengasah kemampuan dalam bidang perkapalan dan teknologi pendukungnya.
Kompetisi ini menguji kreativitas serta ketangguhan mental para peserta dalam menghadapi berbagai tantangan.
Polman Babel mengirimkan tim terbaiknya yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai jurusan, dengan dukungan penuh dari dosen pembimbing Ocsirendi, M.T., serta pelatih Catur Pebriandani, S.Tr.T. Keberhasilan tim No Mercy tidak lepas dari kerja keras dan bimbingan yang komprehensif dari keduanya.
Anggota tim No Mercy terdiri dari Febrian Athala dan Zainul Muttaqin Alghiffari dari Jurusan Rekayasa Elektro dan Industri Pertanian, serta Ramanda Aditya dari Jurusan Rekayasa Mesin. Mereka mampu mengatasi tantangan teknis yang dihadapi selama kompetisi dan tampil sebagai yang terbaik di antara peserta lain.
Dosen pembimbing Ocsirendi, M.T., mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian tersebut. “Saya sangat bangga dengan kerja keras dan dedikasi yang ditunjukkan oleh mahasiswa kami. Mereka mampu menunjukkan inovasi dan keterampilan luar biasa dalam menghadapi tantangan kompetisi ini,” ujarnya.
Pelatih tim, Catur Pebriandani, S.Tr.T., turut memberikan apresiasi atas prestasi yang diraih. Menurutnya, kemenangan ini merupakan buah dari latihan intensif dan kerja sama yang solid antar anggota tim.
“Kami berlatih dengan tekun, dan tim menunjukkan komitmen luar biasa. Ini adalah hasil dari proses yang panjang dan persiapan yang matang,” ungkap Catur.
Zainul Muttaqin Alghiffari, salah satu mahasiswa Polman Babel dirinya berbagi pengalaman berharga selama mengikuti kompetisi.
“Tantangan yang kami hadapi sangat luar biasa, tetapi berkat dukungan dari dosen pembimbing dan pelatih, kami mampu melewati semuanya dan meraih kemenangan ini,” katanya penuh semangat.
Kepala Program Studi Rekayasa Elektronika, Aan Febriansyah, M.T., yang ditemui pada Jumat (6/9/2024), juga mengapresiasi kemenangan ini. “Kompetisi Etam Ship tidak hanya menuntut kemampuan teknis, tetapi juga kreativitas dalam merancang solusi berbasis teknologi perkapalan yang inovatif. Tim No Mercy berhasil memukau dewan juri dengan konsep Survilance yang mereka kembangkan,” jelasnya.
Keberhasilan ini tak hanya membawa kebanggaan bagi tim, tetapi juga bagi seluruh civitas akademika Polman Babel. Prestasi ini semakin memperkuat posisi Polman Babel sebagai institusi pendidikan vokasi yang mampu bersaing di kancah nasional.
Aan Febriansyah berharap kemenangan ini dapat memotivasi mahasiswa lainnya di Polman Babel untuk terus mengembangkan kemampuan dan berprestasi di berbagai ajang kompetisi, baik nasional maupun internasional.
“Semoga ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkarya dan membawa nama baik kampus,” tuturnya.
Dengan prestasi ini, Polman Babel semakin dikenal sebagai institusi yang melahirkan generasi muda berkualitas, siap bersaing di dunia industri dan teknologi.
“Kami bangga menjadi bagian dari perjalanan ini, dan Polman Babel akan terus mendukung para mahasiswa untuk menggapai prestasi yang lebih tinggi lagi,” tutup Aan Febriansyah.
(RMN/Humas)